Ilmuan Oxford memecahkan misteri Batu Malin Kundang

London, 05 Oktober 2008

Para ilmuwan di Univeritas Oxford baru-baru ini telah memecahkan misteri batu Malin Kundang di tanah Minang.

Sekian lama batu yang menyerupai sosok tokoh Malin Kundang tersebut,
dalam cerita rakyat Minang, diyakini hanya merupakan cerita legenda
belaka.

Namun para ahli sekarang telah mengetahui bahwa batu tersebut
diawetkan dengan formula canggih -khas resep indonesia- yang
kehebatannya melebihi ramuan para Mummi dari Mesir.

Formula rahasia Malin Kundang terkuak setelah ditemukan sisa-sisa
cairan yang terdapat pada botol, terkubur secara aman, tak jauh dari
batu Malin Kundang.

Pada label botol tersebut tertulis dengan jelas “FOR: Malin” yang
artinya “untuk Malin”. Penduduk sekitarnya -dan rakyat Indonesia pada
umumnya- biasa menyebut “formalin” yaitu sebuah resep rahasia nenek
moyang yang biasa digunakan untuk mengawetkan mayat, namun karena
kenaikan harga BBM dan krisis yang berkepanjangan, formalin saat ini
lazim dipakai untuk mengawetkan tahu, ikan asin, bakso, mie basah dan
tentu saja… mayat, seperti dapat terlihat pada batu Malin Kundang yang
masih tetap awet sampai sekarang di tanah Minang.

[dapet dari forum sebelah]
Kiriman dari Mas “Abel Ganteng”

NB : For information [dapet dari forum sebelah], hehehe…. Sorry….

15 respons untuk ‘Ilmuan Oxford memecahkan misteri Batu Malin Kundang

  1. @Daniel : Wah pasti bisa, sayangnya tu yang nemuin Ilmuan Oxford bukan ITB, hehehe…
    Ucup : bisa, tu buktinya raja2 Mesir juga diawetin kan jabatan rajanya…
    Klo di Indonesia, wah bisa juga kali… Hehehe…
    @Kangboed : Iya Kang…. Hehehehe.. Salam sayang juga dari trinil…
    @Umu Kamilah : Itu dah, knapa buat malin kok buat ngawetin mayat ya, ckckckck…

  2. mang botol itu dulunya taon brpe…kok bisa botol tulisan FOR:’malin”
    bukan nya jaman dulu tulisan nya masih sangsekerta atw palawa ya kalo gak salah ejaan maaf…org oxford penjelasan nya tolong di perjelas lagi ….thx

  3. kayaknya botol palsu tuh.jangan2 akal2an aja merusak citra Tuhan tuh.gak perlu pake pengawet kaliiii khan Allah Maha Penjaga, seperti Allah menjaga jasad Firaun di Laut Merah yang telah di temukan buat contoh hamba2nya. Seperti halnya malin kundang juga dijaga bukti kutukan sang ibu kepada anak durhaka supaya gak ada anak durhaka lagi di dunia.lagi pula masa botol yang ditemukan bertulis bahasa inggris (for) gak mungkin lha. bisa dipercaya kalau tulisannya pake bahasa purba atau zaman malin kundang hidup. harusnya ini jadi PR buat anak bangsa untuk menguak keaslian legenda ini untuk disebarkan ke seluruh dunia terlebih ini menyangkut syiar Agama Islam.yang saya tahu ibu malin mengutuk anaknya sembari memohon kepada Allah dan seperti yang kita ketahui mayoritas agama di sekitar pantai itu adalah agama Islam.

Tinggalkan Balasan ke KangBoed Batalkan balasan